Rabu, 23 Februari 2011

Bagian I Perlengkapan Aquascape

Hi,

Salam aquascape! Kali ini saya mau berbagi ilmu mengenai bagaimana membuat aquascape yang baik khususnya bagi teman-teman yang ingin mencoba membuat aquascape pertama kalinya. Perhatikanlah langkah-langkah berikut:

LANGKAH PERTAMA, persiapkan semua perlengkapan dasar untuk aquascaping terlebih dahulu
1. Aquarium
Gunakan yang berukuran 180L. Jangan langsung ke aquarium yang berukuran terlalu kecil (60L ke bawah) karena parameter air lebih tidak mudah stabil; atau aquarium yang berukuran terlalu besar (250L ke atas) karena perawatannya memakan waktu dan agak lebih rumit. Lalu, penggunaan aquarium open top / rimless lebih baik, karena aquascape juga sangat indah untuk dinikmati dari atas dan juga sangat memudahkan pada saat melakukan perawatan rutin.

Gambar 1 Posisi aquarium di sudut ruangan
 2. Pupuk dasar
Carilah pupuk yang memang dikhususkan untuk aquascape. Jangan memilih menggunakan tanah, atau pupuk untuk tanaman darat karena membutuhkan pemahaman aquascape yang lebih mahir terlebih dahulu (tidak dianjurkan bagi aquascaper pemula).

Gambar 2. Pupuk dasar khusus aquascape
3. Pasir
Ada banyak pilihan pasir di pasaran. Tetapi, untuk aquascaper pemula, sebaiknya cukup menggunakan pasir silika saja, karena pasir tersebut bersifat inert (tidak mempengaruhi parameter air), mudah diperoleh, dan harganya relatif  terjangkau.

Jumlah pasir yang masuk ke aquascape umumnya sekitar 4 - 6 cm dan dibuat kontur meninggi ke bagian belakang aquarium. Pasir ditaburkan di atas pupuk dasar. Jadi, seperti ini cara setupnya (dari dasar aquarium ke bagian atasnya):
- Pasir silika berukuran besar (5 - 10 mm): setebal 1 cm di depan, 2-3 cm (atau lebih tebal lagi) di bagian belakang,
- Pupuk dasar setebal 1 - 2 cm,
- Pasir silika berukuran kecil (3 - 5 mm): setebal 2 cm di depan, 4 - 6 cm (atau lebih tebal lagi) di bagian belakang.

4. Cahaya
Pilihlah lampu yang umum di pasaran berjenis daylight atau coolwhite; atau lampu yang memang dikhususkan untuk aquascape. Lampu yang digunakan ada banyak jenisnya, yang paling umum adalah lampu TL, kemudian ada jenis PL (ukuran kompak berbentuk seperti sumpit, dan punya output besar), lampu ulir, T5, atau Metal Halide (MH).

Posisikan lampu tersebut sekitar 20-30 cm dari permukaan air. Durasi pencahayaan adalah 10 - 12 jam per hari. Hal ini bisa diatur secara otomatis dan dipermudah dengan penggunaan timer elektronik.

Untuk aquarium berukuran sedang (60 - 250L), ukuran intensitas 1W/L masih bisa digunakan sebagai acuan umum, jumlah lampu yang dipakai tergantung dari jenis tanaman yang ingin dipelihara nantinya apakah high light atau low light. berikut kriteria intensitas cahayanya :
0.5W/L low light
0.75W/L medium light
1W/L high light
Sedangkan untuk aquarium berukuran nano atau giant, aturan ini menjadi tidak berlaku. Pada beberapa aquascape, saya pribadi pernah memakai 2 x 36W PL (72W) untuk nano 45 x 30 x 30 (40L), dan juga 3 x 150W MH (450W) untuk aquarium 200 x 80 x 70 (1120L).

Gambar 3. Lampu PL 36W untuk cahaya aquascape
5. CO2
Sebaiknya usahakan untuk memakai jenis tabung CO2 saja karena sistem ini jauh lebih murah untuk jangka panjang daripada CO2 DIY yang menggunakan campuran gula, ragi, dan agar-agar. Kemudian sistem tabung juga mempunyai berbagai kelebihan: outflow yang jauh lebih stabil daripada CO2 DIY, dimana hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem aquascape.

CO2 bisa Anda jalankan selama 24jam atau hanya pada saat lampu menyala saja. Dosis CO2 yang diinjeksikan tergantung dari ukuran aquarium, jenis tanaman, dan besar lampu yang digunakan. Supaya lebih mudah, Anda bisa menggunakan CO2 tester untuk mengecek kadar CO2 dalam aquascape. Jika Anda telah lebih mahir, Anda tidak memerlukan bantuan alat ini lagi.

Berhati-hatilah dalam penggunaan sistem CO2. Apabila berlebihan, ikan / udang bisa mati semua dan juga mematikan bagi bakteri pada media filter. Paling aman coba dari 1 bubble per second (1 bps), kemudian bertahap setiap minggu dinaikkan jumlahnya sampai ke titik optimal (tanaman bubbling, tapi jangan sampai ikan / udang stress (mengambil O2 ke permukaan air) karena kekurangan O2).
Gambar 4. Sistem tabung CO2
Sistem CO2 tabung standar terdiri dari:
- Tabung CO2: tabung alumunium / besi untuk menyimpan cadangan gas CO2 dalam bentuk cairnya.
- Selang CO2: pilh yang berkualitas terbaik minimal sepanjang 2m.
- Check valve: mencegah arus balik air dari aquarium ke dalam tabung.
- CO2 Reactor: mengaduk gas CO2 dengan air hingga terlarut sempurna. Penggunaan reaktor membutuhkan bantuan arus air dari powerhead / output filter. Untuk aquarium berukuran kecil, sebaiknya gunakan CO2 ceramic diffuser saja karena ukurannya yang lebih kompak. Untuk model yang terbaru, kita juga bisa menggunakan inline diffuser, alat untuk mencampurkan CO2 ke dalam air yang disambungkan pada selang output filter.
- CO2 Regulator: untuk mengatur besaran arus CO2 yang masuk ke dalam aquascape. Bisa juga menggunakan regulator yang telah menggunakan solenoid sehingga keluaran CO2 menjadi lebih stabil.
- Bubble counter: untuk mengamati dan menghitung jumlah CO2 yang masuk ke dalam aquascape dalam satuan bps (bubble per second). Caranya adalah dengan menghitung jumlah gelembung CO2 yang dikeluarkan selama 1 menit, kemudian hasilnya dibagi dengan bilangan 60. 
- CO2 Indicator: untuk mengetahui kadar optimal CO2 dalam aquascape.

Cara setting sistem tabung CO2 adalah sebagai berikut:
1. Kepala tabung (main valve) dihubungkan dengan drat CO2 Regulator.
Gambar 5. Pemasangan regulator CO2 pada tabung CO2
2. CO2 Regulator dihubungkan dengan check valve, lalu ke bubble counter.
Gambar 6. Pemasangan check valve dan bubble counter CO2
3. Selang CO2 dari bubble counter dihubungkan dengan CO2 Reactor yang telah dirangkai dengan powerhead.
Gambar 7. Pemasangan reactor CO2 dan power head
6. Filtrasi
Filter yang digunakan sebaiknya berkapasitas besar sehingga bisa memuat banyak media, dengan flow sekitar 3-5x dari volume total aquarium, misalkan kapasitas aquarium 200L, berarti gunakanlah filter dengan flow minimal 600L/jam. Filter untuk aquascape banyak tipenya. Pada umumnya digunakan kriteria sebagai berikut:
- OverFlow : untuk aquarium berukuran sedang - besar
- Canister : untuk aquarium berukuran nano - sedang - besar
- Hang On Filter : untuk aquarium berukuran nano
Gambar 8. Filter canister untuk aquascape
7. Peralatan Aquascape
Ada banyak sekali peralatan aquascape pendukung yang dijual di pasaran. Namun, Anda cukup menyiapkan peralatan yang memudahkan pembuatan dan perawatan aquascape saja terlebih dahulu.
- pinset : untuk proses penanaman, pilih yang berukuran cukup panjang (30 cm),
- gunting : untuk proses pemangkasan (trimming) tanaman air.

Selain itu, kita juga bisa menambahkan kipas aquarium untuk membantu menurunkan suhu air; menggunakan surface protein skimmer untuk membersihkan lapisan protein di permukaan air.

Gambar 9. Peralatan tambahan untuk aquascape
 Dengan demikian, semua peralatan telah lengkap dan siap untuk dirangkai menjadi aquascape.
Gambar 10. Peralatan lengkap untuk aquascape

Bagian II Pembuatan Aquascape

Setelah perlengkapan lengkap semua, barulah kita memulai untuk melakukan pembuatan aquascapenya.

1. Tempatkan aquarium di atas permukaan kabinet / lemari / permukaan dengan bidang datar yang luas permukaannya sama dengan ukuran aquarium. Sebaiknya aquarium tidak terkena matahari langsung. Lebih bagus kalau kita posisikan di dalam ruangan yang tidak dekat dengan jendela matahari pagi / sore. Pastikan isi aquarium dalam keadaan kering dan bersih. Lap terlebih dahulu dengan koran / lap basah sebelum ke tahap selanjutnya.

2. Untuk mendapatkan desain aquascape yang menarik, tidak ada salahnya kita mencoba dulu dengan hardscaping, yaitu: dengan mengatur posisi material dekorasi aquascape (kayu / batu) di dalam aquarium sehingga aquascape nantinya terlihat natural.

Gambar 1. Hardscaping untuk Tahap Awal

Gambar 2. Susun material hardscape sehingga memudahkan untuk menanam tanaman air lainnya
3. Masukkan pasir silika di bagian paling dasar aquarium setebal 1 cm di bagian depan, dan 2 - 3 cm di bagian belakang aquarium. Kemudian taburkan pupuk dasar di atasnya secara merata. Pastikan pada saat memasukkan pupuk dasar, pupuk tidak mengenai permukaan kaca bagian depan dan sisi aquarium (beri jarak sekitar 1 cm dari batas kaca).

Gambar 3. Pasir silika dan pupuk dasar
 
4. Tutup permukaan pupuk dasar dengan pasir silika, 2 - 3cm di bagian depan, 4 - 6 (atau lebih tebal) di bagian belakang.
Gambar 4. Timbun pupuk dasar dengan pasir silika
Gambar 5. Ratakan permukaan pasir silika
5. Untuk memudahkan pembuatan kontur, kita bisa menggunakan bantuan penggaris atau sand scrapper, sehingga permukaan pasir lebih rapih dan tebarannya merata.
Gambar 6. Atur kontur ketinggian permukaan pasir

6. Masukkan kembali hardscape sesuai dengan perencanaan awal.
Gambar 7. Posisikan kembali hardscape

7. Masukkan air perlahan-lahan, jangan sampai merusak permukaan pasir, boleh dialasi dengan koran / plastik / mangkuk terlebih dahulu. Dan pada tahap ini, kita sudah bisa mulai menanam di dalam aquarium. Tanam sampai penuh untuk menciptakan aquascape yang lebih cepat stabil dan mengurangi / menghindari pertumbuhan algae yang tidak diinginkan. Gantilah air terus-menerus hingga air terlihat jernih.

Gambar 8. Lakukan proses penanaman bersamaan dengan penggantian air
Gambar 9. Lakukan penggantian air hingga air aquarium jernih
8. Pasang semua peralatan aquascape: sistem filtrasi, sistem CO2, dan pencahayaan.
Gambar 10. Hasil akhir aquascape (sisi kiri)
Gambar 11. Hasil akhir aquascape (sisi kanan)

Gambar 12. Hasil akhir aquascape (sisi depan)
Dengan demikian tahap awal untuk membuat aquascape sudah selesai. Kita tinggal lakukan perawatan rutin sampai aquascape menjadi ekosistem yang stabil.

Bagian III Perawatan Aquascape

Setelah aquascape selesai dirancangkan pada aquarium. Tahap selanjutnya yang paling penting adalah bagaimana merawat aquascape tersebut sampai dihasilkan ekosistem yang seimbang.


Tahap I: Biasanya algae mulai tumbuh karena bakteri aerob (bakteri untuk proses nitrifikasi) belum dapat berkolonisasi secara penuh di dalam media filter maupun di bagian dasar media tanam. Hal ini mengakibatkan: kelebihan nutrisi yang belum dapat dipakai secara maksimal oleh tanaman. Karena munculnya algae tersebut, ada beberapa solusi yang dapat kita lakukan:
1. Menggunakan pasukan pemakan algae alami: udang red cherry, udang Amano, keong turbo, Ottocinclus afinis.
2. Membuang algae secara manual
3. Bantu bersihkan algae yang tersisa dengan menyedot menggunakan selang bersamaan ketika membuang air
4. Mengganti air secara rutin sebanyak 30 - 50% setiap 2 - 3 hari

Jika ditangani dengan benar, algae akan hilang dengan sendirinya. Hal ini lah yang menjadi pertimbangan saat menanam awal aquascape. Usahakan tanam sepadat mungkin pada tahap awal aquascape dengan tanaman yang tumbuh cepat dan rakus nutrisi (seperti: Hygrophila sp., Ceratophyllum demersum, Egeria densa, Green Cabomba) untuk membantu menyerap kelebihan nutrisi.

Pasukan pemakan algae dapat dimasukkan kira-kira setelah 2 - 3 hari aquascape selesai dibuat atau ketika air mulai jernih. Masukkan sekitar 40e udang red cherry setiap 50liter volume aquascape, nanti mereka akan berkembang biak sendiri. Lalu 1 - 2 hari kemudian bisa masukkan 2 - 3 ekor Ottocinclus per 100liter volume aquascape. Setelah 1 minggu, tanaman telah beradaptasi dengan lingkungan dan mulai berfotosintesis dengan baik.

Tahap II: Setelah beberapa minggu, tanaman air akan menumbuhkan daun baru dan melepaskan daun lama yang sudah mati. Segera buang daun mati tersebut, bersama dengan kulit udang, dan material lain yang sudah mati. Inti dari minggu kedua ini :
1. membuat partikel2 yang telah mati
2. membersihkan algae
3. penggantian air

Setelah tanaman tumbuh lebat dan ketika ekosistem aquarium telah terbentuk, maka permasalahan partikel mati bukan lah hal yang perlu dikhawatirkan. pada tahap ini, materi organik sudah dapat dicycle menjadi nutrients. Untuk mencapai tahap ini biasanya dibutuhkan 2 - 3 bulan. Sebelum sampai tahap ini, segala material yang telah mati wajib dibersihkan. Algae yang masih tersisa harus terus dibersihkan sebanyak mungkin.

Tahap III: Sambil menunggu ekosistem aquarium terbentuk, aquascape sudah dapat diisikan ikan, tentunya tidak langsung memasukkan puluhan ikan secara bersamaan. Tetapi masukkan secara bertahap.. Sedikit demi sedikit dengan jarak beberapa hari..

Pada tahap III yang harus dilakukan adalah :
1. trimming, memotong daun atau batang tanaman yang sudah terlalu rimbun atau terlalu tinggi kira2 1/2 dari tinggi tanaman tersebut.. Untuk tanaman bukan tipe batang, potong daun yang tua saja.
2. bersihkan algae
3. penggantian air

Tahap IV: setelah ikan mulai masuk, saatnya untuk menyesuaikan co2, cahaya, dan pupuk cair yang masuk. Tiga hal ini harus seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Yang ini agak sulit dijelaskan, karena pertimbangannya berdasarkan feeling. Yang pasti, kalau tanaman tumbuh subur, ikan sehat selama berminggu2 tanpa melakukan perubahan co2, pupuk cair, dan cahaya : setting aquascape Anda telah OK. pertahankanlah kondisi itu.

Untuk aqua 200L dengan tanaman low light dan easy maintenance seperti junglescape saya, berikut adalah pertimbangannya :
lampu 0.75 W/L
CO2 2 bubble per second
pupuk cair tiap 1 minggu sekali sesuai dosis anjuran produk pupuk cair khusus aquascape yang digunakan.